Assalamu'alaikum Wr.Wb. Apa kabar sobat Bizril semuanya? Semoga Alloh SWT selalu memberkahi kita dengan kesehatan agar kita bisa terus beraktivitas dan terutama beribadah kepada-Nya. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.
Dari Umar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah." (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).
Ada beberapa ulama besar yang menganggap bahwa niat itu sepertiga dari amalan yang dikerjakan. Rasululloh SAW menganggap bahwa niat itu sangat penting, suatu pekerjaan memperoleh amal tergantung kepada niatnya, suatu pekerjaan kecil bisa memperoleh amalan sangat besar juga tergantung niatnya, tetapi suatu pekerjaan bisa menjadi sia-sia karena niatnya.
Niat secara istilah adalah keinginan seseorang untuk mengerjakan sesuatu, tempatnya di hati bukan di lisan. Oleh karena itu, tidak dibenarkan melafazkan niat, seperti ketika hendak shalat, hendak wudhu, hendak mandi, dsb.
Rasulullah SAW membuatkan perumpamaan terhadap kaidah niat dengan hijrah, "Barang siapa yang berhijrah dari negeri syirik mengharapkan pahala Allah, ingin bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menimba ilmu syari'at agar bisa mengamalkannya, maka berarti ia berada di atas jalan Allah (fa hijratuhuu ilallah wa rasuulih), dan Allah akan memberikan balasan untuknya. Sebaliknya, barang siapa yang berhijrah dengan niat untuk mendapatkan keuntungan duniawi, maka dia tidak mendapatkan pahala apa-apa, bahkan jika ke arah maksiat, ia akan mendapatkan dosa".
Apa maksud sabda Nabi Muhammad SAW "Amal itu tergantung niat ?"
Maksudnya adalah sahnya suatu amal dan sempurnanya hanyalah tergantung benarnya niat. Oleh karena itu apabila niat itu benar dan ikhlas karena Allah Subhaanahu wa Ta’aala maka akan sah pula suatu amal dan akan diterima dengan izin Allah Ta'ala. Atau bisa juga maksudnya adalah baiknya suatu amal atau buruknya, diterima atau ditolaknya, mubah atau haramnya tergantung niat.
Apa maksud sabda Nabi Muhammad SAW "Dan seseorang hanya mendapatkan apa yang diniatkannya ?"
Maksudnya adalah seseorang mendapatkan pahala atau siksa terhadap amalnya tergantung niatnya, apabila niatnya baik maka akan diberi pahala, sebaliknya jika tidak baik maka akan mendapat siksa.
Ada teman saya bertanya "Bagaimana seseorang mau melakukan suatu pekerjaan kalau tidak memiliki niat ?", maksud dari pertanyaan tersebut adalah semua pekerjaan yang dikerjakan pasti memiliki niat, karena niat itu sendiri datang dari dalam hati yang ditindaklanjuti oleh perbuatan, sejujur-jujurnya orang adalah hatinya, terkadang apa yang ada di hati lain dengan yang keluar dari mulut seseorang. Mungkin kita suka merasa lupa melakukan niat sebelum mengerjakan suatu perbuatan, contohnya kita tidak lupa menegaskan niat saat mau memberikan sodaqoh, tetapi dengan sudah memberikan sodaqoh bukannya kita sudah punya niat untuk sodaqoh? dalam hal ini pengetahuan saya belum sampai, saya harus bertanya kembali kepada ahlinya, sementara ini jawaban saya hanya sebatas logika iman yaitu "Alloh SWT tidak pernah tidur, dia tahu apa yang dikerjakan oleh seorang hamba-Nya, tetapi tentu saja akan lebih baik kalau sebelum melakukan sesuatu amalan ditegaskan dulu niatnya di dalam hati, niatnya hanya satu hanya karena Alloh SWT".
Niat adalah syarat sahnya amal. Ibnu Hajar Al 'Asqalaaniy berkata, "Para fuqaha (ahli fiqh) berselisih apakah niat itu rukun (masuk ke dalam suatu perbuatan) atau hanya syarat (di luar suatu perbuatan)? Yang kuat adalah bahwa menghadirkan niat di awal suatu perbuatan adalah rukun, sedangkan istsh-hab hukum/menggandengkan dengan suatu perbuatan (tidak berniat yang lain atau memutuskannya) adalah syarat".
Oleh karena pentingnya niat sebagai suatu pembuka amalan dalam melakukan suatu perbuatan, maka tentunya akan sangat lebih baik jika sebelum melakukan suatu pekerjaan, tidak lupa untuk menegaskan niat di dalam hati untuk memperoleh keridhoan-Nya.
Referensi: https://muslim.or.id/21418-penjelasan-hadits-innamal-amalu-binniyat-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bizril Blog ™ adalah DoFollow blog
.
Tulislah komentar dengan menggunakan bahasa yang baik dan tidak menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan). Usahakan agar komentar anda relevan dengan topik bahasan.
Boleh menyertakan 1 link pada komentar, tetapi jika lebih dari 1 link akan dihapus.
Terimakasih atas komentar anda.