24.11.14

Harga Pertamax Turun Setelah Premium Naik

Harga Pertamax Turun Setelah Premium Naik
Selamat pagi rekan-rekan blogger, selamat kembali ke aktivitas setelah libur akhir pekan, semoga kita semua dianugerahi kesehatan dan selelu memperoleh kesuksesan, Aamin..

Posting saat ini masih membahas tentang Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena isu ini masih hangat untuk dibahas pasca kenaikan harga BBM seminggu yang lalu, mungkin agak sedikit menarik karena pada posting ini bukan membahas kenaikan harga BBM jenis premium dan semua dampaknya bagi perekonomian yang sangat banyak dibahas di mana-mana, melainkan penurunan harga pertamax di mana penurunan harga BBM merupakan hal yang jarang terjadi di Indonesia.

Pada akhir pekan lalu Pertamina selaku perusahaan negara yang mengurus minyak di Indonesia, mengambil sebuah kebijakan yang dianggap populer di sela-sela kebijakan pemerintah yang kurang populer pada minggu lalu, kebijakan populer itu adalah dengan menurunkan harga BBM jenis pertamax. Sebelumnya harga pertamax bertahan pada harga Rp.10.200 per liter, pada sabtu (22/11) lalu Pertamina menurunkan harganya menjadi Rp.9.950 per liter (turun Rp.250 per liter).

Walaupun penurunan harga pertamax tidak relatif besar, tidak sama dengan kenaikan harga premium tetapi sedikit banyaknya mempengaruhi masyarakat dalam menyikapi penurunan harga tersebut, ada yang menyikapi negatif tapi lebih banyak yang menyikapi secara positif, hal ini bisa dilihat dari beberapa komentar masyarakat di berbagai portal berita online.

Penurunan harga BBM jenis pertamax ini sesuai dengan perkembangan harga minyak dunia yang saat ini sedang turun mencapai US$80 per barrel, sehingga harga BBM non subsidi seperti pertamax memang sangat layak untuk diturunkan harganya, walaupun tidak tahu berapa lama harga minyak dunia akan bertahan pada harga tersebut dan kemungkinan akan naik lagi mencapai harga di atas US$100 per barrel dalam jangka waktu tertentu.





Menurut pendapat saya pribadi penurunan harga BBM jenis pertamax itu memang sudah sewajarnya karena jenis BBM tersebut tidak disubsidi oleh pemerintah, oleh karena itu harga pertamax harus mengikuti fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar (kurs) mata uang Rupiah terhadap US Dollar, walaupun pada saat bersamaan ini kurs Rupiah terhadap US Dollar sedang turun mencapai Rp.12.200 per US$ dari kurs semula Rp.11.300 per US$.

Kemungkinan juga pemerintah melalui Pertamina mengambil kebijakan populer ini adalah untuk meningkatkan keinginan konsumen (masyarakat) agar tertarik untuk beralih dari BBM bersubsidi (premium) ke BBM non subsidi (pertamax), karena perbedaan antar kedua harga BBM tersebut menjadi lebih rendah yaitu Rp.1.450 per liter.

Saya sendiri memang bukan orang kaya tetapi dengan menggunakan kendaraan roda dua (sepeda motor) sebagai sarana transportasi utama sejak lama sudah menggunakan BBM non subsidi jenis pertamax, perbandingan harga yang lebih mahal sebanding dengan hasilnya, selain pertamax lebih irit juga tidak ada sisa hasil pembakaran sehingga mesin lebih bersih karena tidak ada residu pada mesin.


 blogger, tip, trick, meta tag, pagerank, seo, traffic, online, business

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bizril Blog ™ adalah DoFollow blog
.
Tulislah komentar dengan menggunakan bahasa yang baik dan tidak menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan). Usahakan agar komentar anda relevan dengan topik bahasan.
Boleh menyertakan 1 link pada komentar, tetapi jika lebih dari 1 link akan dihapus.
Terimakasih atas komentar anda.