BBM Naik versi Orang Bodoh

Saya termasuk orang bodoh, tiap kali BBM dikurangi subsidinya saya merasa "KESAL dan MARAH" dengan PEMERINTAH.

Kebodahan saya ini telah menuntun kepicikan saya memaknai tujuan kebijakan. Saya hanya melihat dan merasakan efek negatif bagi diri saya, yakni : Beli BBM lebih mahal, tranpotasi akan lebih mahal, semua barang dan jasa akan naik dan pengeluaran akan naik. Sementara.. "PENGHASILAN TETAP" maka akibat bagi saya "Daya Beli saya MENURUN".


Saya mencoba berpikir lebih luas, dengan membayangkan ungkapan yang lebih bijak lagi yaitu "PENGALIHAN SUBSIDI ". Mungkin maknanya uang negara yang semula untuk mensubsidi BBM (nomboki harga BBM) dikurangi dan uangnya buat percepatan pembangun yang dapat menunjang dan memajukan kesejahteraan MASYARAKAT.


Sebagai orang bodoh saya kemudian berpikir bahwa dampak dari pengurangan subsidi BBM dan kenaikan barang dan jasa yang harus saya tanggung, adalah "amal dan bentuk dari kewajiban saya sebagai warga negara dan makluk sosial yang harus ikut memikul tanggung jawab atas kebersamaan membangun NEGARA dan MASYARAKAT".





Sebagai orang beragama saya menyadari bahwa pengeluaran yang lebih besar akibat pengurangan subsidi BBM saya anggap sebagai amal buat membangun kesejahteraan MASYARAKAT dan sodara-sodara saya yang berada di daerah-daerah tertinggal.

Oh.. Jika itu maknanya maka saya mencoba untuk mengerti dan semoga para pengelola negara "tidak BIHONG", artinya uang itu benar-benar digunakan untuk meningkatkan "kesejahteraan MASYARAKAT" dan "tidak DIKORUSI" seperti yang sudah banyak terjadi.

Semoga kebodohan saya tidak membuat kemarahan dan kezoliman saya kepada para pemimpin di negara ini dan semoga kebodohan ini dapat meningkatkan kesejahteraan MASYARAKAT dan kemajuan NEGARA ini.

Aamiin Yaa Robbal aalamiin..





blogger, tip, trick, meta tag, pagerank, seo, traffic, online, business